Lapas Parepare Menggelar Skrining TB, Untuk 582 Warga Binaan

Berita, Hukum27 Dilihat

PAREPARE – Lapas Kelas IIA Parepare, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Parepare dan Puskesmas Lompoe, melaksanakan kegiatan skrining Tuberkulosis (TB) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), dengan target sebanyak 582 orang WBP, yang dilakukan selama empat hari kerja, mulai Sabtu hingga Rabu, rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian, dari program nasional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menekankan deteksi dini TB, di populasi rentan, termasuk lembaga pemasyarakatan. Tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Parepare dan Puskesmas Lompoe, di terjunkan ke Lapas untuk melakukan pemeriksaan awal pengisian kuesioner gejala TB, pemeriksaan rontgen dada bila di perlukan dan rujukan lanjutan bagi yang terindikasi.

Untuk penyuluhan kesehatan mengenai gejala TB, serta pentingnya menjaga kebersihan hunian juga diberikan kepada seluruh WBP.

Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Marten menyampaikan, bahwa skrining TB ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang sehat dan aman. Skrining selama empat hari ini, adalah langkah nyata kami dalam mendukung layanan kesehatan yang layak bagi warga binaan. Dinas Kesehatan Kota Parepare, juga memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Tidak ada ruang, bagi pengabaian hak kesehatan warga binaan.

Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Parepare, Suhartini Irayansyah Nadjpa mengatakan, bahwa skrining di lingkungan lapas merupakan intervensi penting, untuk pemutusan rantai penularan TB. Kami melihat lingkungan pemasyarakatan, sebagai salah satu area dengan risiko tinggi penularan. Dengan pelaksanaan skrining ini, kami dapat melakukan deteksi lebih awal dan rujukan terstruktur untuk WBP yang terindikasi. Tindak lanjut akan meliputi pengobatan, pelacakan kontak serta edukasi berkelanjutan, agar hasil skrining dapat diikuti dengan aksi konkret.

Pelaksanaan berjalan tertib dan sesuai protokol kesehatan, untuk hasil skrining akan di kompilasi dan di tindaklanjuti, dengan rujukan atau perawatan bagi WBP yang membutuhkan. Dengan kegiatan ini, Lapas Kelas IIA Parepare menunjukkan bahwa pembinaan warga binaan bukan hanya soal pemidanaan, akan tetetapi juga soal pemenuhan hak, kesehatan dan kesejahteraan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *